Tanaman Padi dan Jahe Petani di Kepahiang Tertimbun Tanah Longsor
[BENGKULU] Tanaman padi dan jahe seluas 2 hektare milik petani Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tertimbun tanah longsor, menyusul hujan lebat melanda daerah ini pada Selasa (16/12).
Plt Kepala BPBD Kepahiang, Burlian yang dihubung dari Bengkulu, Rabu (17/12) membenarkan bencana tanah longsor tersebut. Namun, bencana alam tersebut tidak menelan korban kecuali tanaman padi dan jahe milik petani yang tertimbun tanah longsor dipastikan gagal panen.
Ia mengatakan, sawah dan lahan perkebunan jahe yang tertimbun tanah longsor seluas lebih kurang dua hektare itu, antara lain milik Umar, Joni Edi dan Samsuri.
Akibat bencana tanah longsor tersebut, ketiga petani ini mengalami kerugian belasan juta rupiah karena tanaman padi dan jahe milik mereka gagal panen.
"Kita perkirakan bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Seberang Musi ini menyebabkan kerugian belasan juta rupiah. Angka kerugian ini akibat tanaman jahe dan padi petani yang tertimbun tanah longsor gagal panen," ujarnya.
Untuk meringankan beban petani yang tanaman padi dan jahenya gagal panen, BPBD Kepahiang berencana akan memberikan bantuan kepada petani bersangkutan.
Namun, jenis bantuan yang akan diberikan kepada petani gagal panen tersebut belum dapat dipastikan karena masih dikoordinasikan dengan instansi terkait.
"Bentuk dan jenis bantuan yang akan kita berikan kepada petani yang tanaman padi dan jahe gagal panen karena ditimbun longsor Selasa (16/12) belum dapat dipastikan. Tapi, paling tidak bantuan itu berupa bibit jahe dan benih padi, sehingga mereka bisa menanam kembali di lahanya," ujarnya.
Dengan demikian, setelah timbunan tanah longsor di sawah mereka disingkirkan bisa menanam padi dan jahe lagi, sehingga empat bulan ke depan mereka bisa panen.
"Kita upayakan secepatnya bantuan akan kita salurkan kepada petani yang tanaman jahe dan padi gagal panen karena bencana alam tanah longsor," ujarnya.[143/N-6]
Plt Kepala BPBD Kepahiang, Burlian yang dihubung dari Bengkulu, Rabu (17/12) membenarkan bencana tanah longsor tersebut. Namun, bencana alam tersebut tidak menelan korban kecuali tanaman padi dan jahe milik petani yang tertimbun tanah longsor dipastikan gagal panen.
Ia mengatakan, sawah dan lahan perkebunan jahe yang tertimbun tanah longsor seluas lebih kurang dua hektare itu, antara lain milik Umar, Joni Edi dan Samsuri.
Akibat bencana tanah longsor tersebut, ketiga petani ini mengalami kerugian belasan juta rupiah karena tanaman padi dan jahe milik mereka gagal panen.
"Kita perkirakan bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Seberang Musi ini menyebabkan kerugian belasan juta rupiah. Angka kerugian ini akibat tanaman jahe dan padi petani yang tertimbun tanah longsor gagal panen," ujarnya.
Untuk meringankan beban petani yang tanaman padi dan jahenya gagal panen, BPBD Kepahiang berencana akan memberikan bantuan kepada petani bersangkutan.
Namun, jenis bantuan yang akan diberikan kepada petani gagal panen tersebut belum dapat dipastikan karena masih dikoordinasikan dengan instansi terkait.
"Bentuk dan jenis bantuan yang akan kita berikan kepada petani yang tanaman padi dan jahe gagal panen karena ditimbun longsor Selasa (16/12) belum dapat dipastikan. Tapi, paling tidak bantuan itu berupa bibit jahe dan benih padi, sehingga mereka bisa menanam kembali di lahanya," ujarnya.
Dengan demikian, setelah timbunan tanah longsor di sawah mereka disingkirkan bisa menanam padi dan jahe lagi, sehingga empat bulan ke depan mereka bisa panen.
"Kita upayakan secepatnya bantuan akan kita salurkan kepada petani yang tanaman jahe dan padi gagal panen karena bencana alam tanah longsor," ujarnya.[143/N-6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silah kan teman teman unttuk berkomentar...keey