Sembilan ancaman bencana ini merupakan kajian tim pemetaan risiko bencana bekerja sama dengan badan Program Pembangunan PBB (United Nation Development Program/UNDP) dan organisasi nonpemerintah dari Swiss, Swisscontact," kata Ketua Tim Pemetaan Risiko Bencana Provinsi Bengkulu, M Nasyah, Rabu (27/1). "Sembilan ancaman bencana ini akan disesuaikan dengan penyusunan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu berbasis mitigasi atau pengurangan risiko bencana yang saat ini sedang dibahas," katanya. Ancaman bencana gempa bumi terjadi hampir di seluruh wilayah Bengkulu karena daerah tersebut berada di pertemuan dua lempeng aktif yakni Eurasia dan Indoaustralia serta patahan Sumatra (Sumatran fault). Tim menetapkan wilayah yang berada di kawasan bencana gempa bumi dengan intensitas cukup tinggi antara lain Kota Bengkulu, Mukomuko, Curup, Manna, Bintuhan, Tais, Muara Aman, Kepahiang, Seginim, Linau dan Malakoni di Pulau Enggano. "Pada umumnya daerah yang terletak di sepanjang pesisir pantai dan sepanjang sesar semangko sangat rawan bencana gempa bumi," katanya. Sementara daerah yang rawan letusan gunung api Gunung Kaba adalah seluruh wilayah di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang. Sedangkan daerah yang rawan bencana tsunami adalah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur yang berada di sepanjang pesisir pantai Barat Sumatra. Nasyah mengatakan berdasarkan ancaman bencana tersebut akan menjadi acuan sejumlah program untuk mengurangi risiko bencana seperti pemasangan peringatan dini tsunami dan pembangunan jalur evakuasi jika terjadi tsunami. Sementara sejumlah program lainnya akan dirancang seperti pembangunan daerah penyangga tsunami, pembangunan pos di wilayah rawan bencana tsunami, penetapan dan pembangunan jalur evakuasi, simulasi evakuasi bencana bagi masyarakat, dan pembuatan media informasi tentang prosedur peringatan dini dan jalur evakuasi.(ant/yan) | Bengkulu - Tim Pemetaan Risiko Bencana Provinsi Bengkulu menetapkan sembilan ancaman bencana alam berpotensi melanda daerah itu yakni gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, tanah longsor, kebakaran hutan, angin puting beliung, kekeringan dan abrasi.
Berikut ini adalah kronologi bencana di Indonesia. Salah satu bencana alam yang paling besar yang menimpa kawasan Indonesia adalah Tsunami Aceh 2004. Antara tahun 2009 hingga 2010 bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.[1] Selain itu letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik menyebabkan negara ini rentan terhadap gunung meletus. Selain itu Indonesia adalah negar dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia[2] Rata-rata setiap tahun terdapat sebuah gunung berapi yang meletus di Indonesia.
Berikut adalah kronologi bencana alam di Indonesia yang menimbulkan korban jiwa mulai dari yang paling akhir terjadi.