Senin, 30 Maret 2015

Tanaman Padi dan Jahe Petani di Kepahiang Tertimbun Tanah Longsor
Rabu, 17 Desember 2014 | 7:05
Ilustrasi jalan raya tertutup bbebatuan dan tanah longsor. [Antara]Ilustrasi jalan raya tertutup bbebatuan dan tanah longsor. [Antara]
[BENGKULU] Tanaman padi dan jahe seluas 2 hektare  milik petani Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tertimbun tanah longsor, menyusul hujan lebat melanda daerah ini pada Selasa (16/12).

Plt Kepala BPBD Kepahiang, Burlian yang dihubung dari Bengkulu, Rabu (17/12) membenarkan bencana tanah longsor tersebut. Namun, bencana alam tersebut tidak menelan korban kecuali tanaman padi dan jahe milik petani yang tertimbun tanah longsor dipastikan gagal panen.

Ia mengatakan, sawah dan lahan perkebunan jahe yang tertimbun tanah longsor seluas lebih kurang dua hektare itu, antara lain milik Umar, Joni Edi dan Samsuri.

Akibat bencana tanah longsor tersebut, ketiga petani ini mengalami kerugian belasan juta rupiah karena tanaman padi dan jahe milik mereka gagal panen.

"Kita perkirakan bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Seberang Musi ini menyebabkan kerugian belasan juta rupiah. Angka kerugian ini akibat tanaman jahe dan padi petani yang tertimbun tanah longsor gagal panen," ujarnya.

Untuk meringankan beban petani yang tanaman padi dan jahenya gagal panen, BPBD Kepahiang berencana akan memberikan bantuan kepada petani bersangkutan.

Namun, jenis bantuan yang akan diberikan kepada petani gagal panen tersebut belum dapat dipastikan karena masih dikoordinasikan dengan instansi terkait.

"Bentuk dan jenis bantuan yang akan kita berikan kepada petani yang tanaman padi dan jahe gagal panen karena ditimbun longsor Selasa (16/12) belum dapat dipastikan. Tapi, paling tidak bantuan itu berupa bibit jahe dan benih padi, sehingga mereka bisa menanam kembali di lahanya," ujarnya.

Dengan demikian, setelah timbunan tanah longsor di sawah mereka disingkirkan bisa menanam padi dan jahe lagi, sehingga empat bulan ke depan mereka bisa panen.

"Kita upayakan secepatnya bantuan akan kita salurkan kepada petani yang tanaman jahe dan padi gagal panen karena bencana alam tanah longsor," ujarnya.[143/N-6]

Puting beliung rusak 45 rumah di Kepahiang

 | 4.391 Views
Puting beliung rusak 45 rumah di Kepahiang
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
 Beberapa warga mengalami luka-luka dan lima rumah rata dengan tanah

Bengkulu (ANTARA News) - Sebanyak 45 rumah rusak terkena angin puting beliung di Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

"Beberapa warga mengalami luka-luka dan lima rumah rata dengan tanah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Husni Mahyudin di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan bencana alam itu terjadi pada Selasa (23/2) siang saat sebagian besar penduduk desa berada di kebun mereka.

Saat ini kata Husni sebagian warga yang rumahnya rusak akibat dihantam puting beliung mengungsi di tenda-tenda yang didirikan pemerintah daerah.

"Ada tiga tenda besar yang sudah berdiri untuk korban bencana, sebagian mengungsi ke rumah keluarga mereka yang rumahnya selamat," kata Husni.

Bantuan dari BPBD kabupaten dan provinsi, tambah dia, sudah diserahkan ke lokasi bencana.

Dapur umum dan kebutuhan dasar warga sudah disediakan bekerjasama dengan aparat TNI dan Kepolisian setempat.

"Kami upayakan penanganan cepat dan hari ini Gubernur juga sedang menuju lokasi untuk melihat langsung kebutuhan warga," kata Husni.
Editor: Fitri Supratiwi